Translate

puisi melewati malam

puisi melewati malam



Ketika malam tiba
Jiwa yang lemah tidak kuat menahan raga
Suara- suara nyanyian malam yang saling bersautan
Suara- suara kecil yang terdengar samar di telinga ku
Tarian- tarian pepohonan yang melambai- lambai
Suara detakan jarum jam yang menggetarkan tubuh ku
    Langkah demi langkah
    Kaki ini menghantarkan ku ketempat yang sunyi
    Sunyi dengan suasana yang mencekam
Raga yang lemah ini
Terbaring lemas tak berdaya
Suara bisikan- bisikan yang terdengar di telinga ku
Membuat detakan jantung menggetarkan dunia
        Perlahan- lahan dunia semakin gelap dan hampa
        Kehampaan seperti dunia yang binasa
        Kegelapan yang membawa ku ketempat terang –benderang
        Di sana terlihat masalalu dan masadepan yang penuh misteri
        Terlihat kengerian- kengerian yang membawa rasa takut
        Rasa takut yang membuat raga ini untuk terbaring selamanya
Malampun telah berlalu
Ketika raga terbangun
Hati ini berkata
      Terimakasih wahai Sang Pencipta alam semesta
       Engkau telah memberi kekuatan untuk melewati
       Malam- malam yang penuh misteri
Tetaplah beri aku kekuatan untuk melewati
Malam- malam di hari esok

Karya: Krisna Indra Kusuma

Puisi sepatuku

Puisi sepatuku

Sepatuku….
Setatus mu yang  terbawah
Selalu menemani langkah ku
Langkah ku di segala medan
Melangkah dengan arah dan tujuan penuh misteri

   Sepatuku…..
   Setatus mu yang terinjak
   Selalu melindungi setiap langkah  ku
   Melindungi dari tajamnya kerikil
   Tajamnya kerikil yang dapat melukai aku

Sepatuku….
Meski status mu yang terbawah dan selalu terinjak- injak
Engkau telah setia menemani hari- hari ku
Hari- hari ku penuh suka dan duka

    Sepatuku…..
    Akankah engkau tetap dikenang, dicinta , dan disayang?
    Akankah engkau terbuang nantinya?

Sepatuku….
Terimakasih engkau selalu ada saat aku membutuhkan mu…

Karya: Krisna Indra Kusuma

Baca juga puisi:

Puisi sepasang cinta sepatu
Puisi sepatu sahabat kakiku



Puisi pertanyaan sang bayi

Pertanyaan sang bayi

 Oh Ibuku sayang
Aku ingin bertanya
Jika aku besar nanti

   Apakah aku  tampan?
   Apakah aku kaya?
   Dapatkah aku hidup bahagia?
   Apakah Ibu bahagia karena ku?
   Apakah aku berguna untuk nusa dan bangsa?

Oh Ibuku sayang
Aku ingin bertanya
Jika aku besar nanti

   Apakah aku cantik?
   Apakah aku kaya?
   Dapatkah aku hidup bahagia?
    Apakah Ibu bahagia karna aku?
   Apakah aku berguna untuk nusa dan bangsa?

Karya: Krisna Indra Kusuma
3 Pantun cinta

3 Pantun cinta

Bangun pagi langsung sarapan
Berangkat mencari nafkah
Sudah lama kita pacaran
Ayo kita menikah

Sungguh wangi bau parfum
Indah dipandang bunga kamboja
Sungguh manis adik tersenyum
Hati abang semakin cinta

Batang berduri pohon kapuk
Berdiri tegak tiang pancang
Kalau abang terpuruk
Tetapkah dinda nikah dengan abang
9 Pantun jenaka

9 Pantun jenaka

Membawa pancing pergi kerawa
Duduk-duduk makan singkong
Perut sakit kerana tertawa
Melihat kawan celananya bolong

 Pergi ke kebun memetik buah tomat
Ada orang namanya pak Mamat
Sungguh aneh aku melihat
Ada ayam berkaki empat

Warna merah berambut buah rambutan
Warna hijau agak masam buah kedondong
Apa bedanya kamu sama orang utan
Muka cantik tapi sombong

Melihat emas yang mengkilat
Yang punya orang kaya
Sungguh kasihan aku melihat
Ada orang yang meminta-minta

Memanjat pohon ketapang
hewan berbisa ular kobra
Kamu pegang
Nyawa di minta

Ular kobra hewan berbisa
Bunga mawar cantik menawan
Bagaimana bisa
Gadis cantik tidak perawan

Bangun tidur kusam mukanya
Pergi kedapur perutnya lapar
Sungguh bingung hati bertanya- tanya
Sipengemis rumahnya besar

Melangkah dengan terpejam
Bergerak sulit karena lumpuh
Dengan mulut kamu yang tajam
Diri mulah yang akan terbunuh

Ke pasar beli manggis
Yang jual pak Haji
Jikalau tiada gadis
Jandapun jadi

Pageviews past week