Puisi Indah: Kemarau Membunuh Padi
Kemarau itu sangat membunuh
Siang-siang aku melangkah di tegalan sawah
Pucat aku melihat hamparan lumpur
Pecah-pecah teriak tiada air
Padi-padi yang kuharapkan rezekinya
Kini telah terbunuh kering
Tak ada satupun yang tersisa
Tersujud aku menahan tangis
Hanya air mata tajam yang membunuh kebahagiaan
Rasa duka menyelimuti hati
Duduk aku termenung
Mengharap tirta jatuh dari mendung
Ku coba untuk bangkit
Dari hidupku yang tersandung